Rabu, 02 November 2016

Malaikat untuk wanita kecil



           Ada begitu banyak sekelumit kisah yang bisa kita jadikan contoh dalam   berkeluarga Namun intinya hanya satu. Jika kebutuhan  rohani telah terpenuhi ,Maka pondasi dasar dalam membagun keluarga sudah bisa  dikatakan baik

karena orang bijak mengatakan “bangunlah pondasi kasih sayang yang kokoh sebagai wujud dari kebutuhan rohani dalam lingkup keluarga

Orang tua  merupakan Model terbaik yang pernah ada. mereka mampu mengarahkan kita ke arah yang baik, mulai dari kita dilahirkan di dunia hingga dia dapat melihat kita semasa dia masih bisa bernafas,. orang tua lah yang yang senagtiasa melukis kita menjadi pelangi yang indah yang mampu melukisan awan hingga menghiasi warna-warni di awan biru.
 Inilah gambaran sosok orang tua  bagi Wanita  charming ini ,dia  mengidolakan sosok malikat nya ini yang tak pernah kesiagan untuk menolongnya . keperibadian sosok diyanah yang charming ini sudah di bentuk oleh orang tuanya dari kecil yang membuat dia menjaidi wanita yang mandiri dan mampu berusaha untuk mmenjalani sulitnya kehidupan ini..

Keras bukan lah kepribadian dari sosok seorang ayah bagi diyanah, namun tegas dan disiplin itulah ayah nya..
ayah diyanah mengajarkan dia bagaimana cara berusaha untuk bertahan hidup,. Dengan mengajarkan diyanah bercocok tanam merupak cara terbaik bagi ayah diyanah dalam mebentuk karakter seorang diyanah, hingga suatu hari diyanah dibawk ayahnya ke sawah untuk bercocok tanaman sawit , diyanah di ajarkan bagaimana menanam yang baik , memupuk, dan melihat jenis tanah apa yang baik untuk menanam sawit, berjalan nya waktu, tidak terasa hari suda semakin sore
saat hari sudah semakin  petang ayah diyanah beranjak dari ujung sawah ,untuk memnaggil diyanah agar bersiap-siap untuk pulang, diyanah, diyanah,diyanah..
namun diyanah tidak menjawab, alangkah kagetnya ayah diyanah melihat diyanah sedang menaggis kesakitan karena tertusuk duri sawit, secepatnya ayah diyanah mengambil duri sawit yang menyebabkan diyanah kesakitan,
bagaimana nak??? Apakah masih sakit?... (diyanah menaggis terharuh dan memeluk ayahnya)!!! “ tertusuk satu duri sawit sudah sangat menyakiti tangan ku ayah, bgaimana dengan ayah yang sering jatuh saat memikul sawit yang besar dan tertusuk ribuan duri sawit yang menusuk punggung ayah ...
mendengar perkataan diyanah ayah nya tersenyum sedih  dan memeluk diyanah sambil berkata “ ini lah harapa ayah mu nak, jadilah wanita yang terkuat di dalam hal apapun, sakitnya tertusuk duri sawit tidak seberapa dengan sakitnya jalan yang akan kau lalui tampa ayah dan ibu mu nanti,, ..ayah mengharpkan kau nak jadi lah wanita kebanggan ayah ,, tegar menjalani hidup mu kelak yang tidak bisa ayah lihat kelak di dunia kita sekarang,,
air mata tidak berhenti mengalir dari mata nya,, dan dengan hati yang terseduh menaggis diyanah mengatakan kalimat janij pada ayahnya,, “aku akan menjadi wanit kecil yang kau harapakan itu ayah,, aku berjanji agar selalu tegar menghadapi kesakitan ini ayah ...
(ayahnya memeluk diyanah dan membantunya berdiri) ayuk nak ,, hari sudah petang ibu pasti menunggu kita,,..ayah mulai mengayuh speda nya  bersama diyanah,, dan sesampainya di rumah diyanah langsung mencium ibu nya dan tersenyum , “ibu hari ini ayah memberi ku pelajaran yang akan selalu aku pakai semasa hidup ku kelak,,  !! ibu diyanah langsung terharu dan memeluk diyanah dengan erat,,,,
                                                                -THE END-
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       Penulis : Rumintang harianja